Kali ini kami akan mengulas sedikit tentang Sejarah Kyai Jangkar yang berada di Sam Po0 Kong. Kyai Jangkar atau juga disebut Laksamana Cheng Ho adalah seorang pelaut handal yang berlayar mengunjungi berbagai negara sebagai duta perdamaian. Laksamana Cheng Ho/Kyai Jangkar merapat di pantai utara Jawa yang kini bernama Semarang. Setibanya di Semarang, Laksamana Cheng Ho/Kyai Jangkar berlindung pada sebuah gua dan mendirikan masjid. Kini, masjid tersebut beralih fungsi menjadi klenteng yang difungsikan sebagai tempat bersembahyang dan sekarang diberi nama dengan Klenteng Sam Poo Kong.
Klenteng Sam Poo Kong merupakan bangunan bersejarah megah yang menyimpan unsur Islam dalam kebudayaan Tiongkok dan tak lepas dari sejarah Kyai Jangkar. Banyak orang berkunjung datang ke Klenteng untuk berziarah atau bersembahyang. Mereka menganggap Laksamana Cheng Ho/Kyai Jangkar adalah seorang dewa. Padahal, Laksamana Cheng Ho/Kyai Jangkar merupakan umat muslim. Inilah keunikan Klenteng Sam Poo Kong. Bangunan bersejarah megah yang menyimpan unsur Islam dalam kebudayaan Tiongkok.
Di dalam Klenteng Sam Poo Kong terdapat jangkar kapal Laksamana Cheng Ho/Kyai Jangkar yang dikeramatkan yang diberi nama Kyai Djangkar. Di dalam petilasan terdapat jangkar milik kapal Laksamana Cheng Ho/Kyai Jangkar yang telah berusia 611 tahun. Karena jangkar kapal tersebut dianggap keramat, banyak warga datang untuk berziarah dan bersembahyang.
Lalu, di sebelah petilasan Laksamana Cheng Ho/Kyai Jangkar terdapat makam Kyai Tumpeng, Kyai Tumpeng adalah juru masak kapal Cheng Ho. Kyai Tumpeng dianggap telah banyak berjasa kepada Laksamana Cheng Ho/Kyai Jangkar
Klenteng Sam Poo Kong merupakan bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai ragam keyakinan. Uniknya, meski berbeda-beda, masyarakat Indonesia bisa hidup rukun damai berdampingan.
Nah itu lah sedikit ulasan tentang sejarah Kyai Jangkar, jadi jika kalian berkunjung ke Sam Poo Kong sudah tahu Sejarah tentang Kyai Jangkar.